web 2.0

Ratusan Warga Tanjung Barat Nikmati Mie Khangen



Jakarta, Pelita
 

Sedikitnya 500 warga Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan bisa menikmati mie sehat secara gratis dalam Lauching Gerai Franchise Mie Khangen ke 9 yang berada di samping gedung Aneka Tambang (Antam), Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/4).

Hadir dalam launching tersebut, mantan Menteri Tenaga Kerja Erman Suparno, Pemilik Franchise Mie Kangen, Markiyat, Camat Jagakarsa Beriansyah, Lurah Tanjung Barat, Satia SIP, Para pengusaha Mie Bakso yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Bakso se-Jabodetabek, serta ratusan warga sekitar.

Pemilik hak paten Mie Khangen, Markiyat dalam kesempatan itu meluncurkan konsep mie sehat yaitu mie khangen hijau dan wortel. Mie hijau adalah mie sehat berbahan dasar sayuran segar seperti sawi, katuk, bayam dan brokoli. Produk mie hijau ini dinilai baik karena aman dikonsumsi semua orang terutama anak-anak, ibu hamil, menyusui serta manula.Mie hijau ini sangat membantu mengurangi kolestrol karena mengandung serat tinggi . Sangat cocok pula bagi vegetarian,ujar Markiyat

Sedangkan mie yang terbuat dari wortel, kata Markiyat sangat bermanfaat karena mengandung vitamin A, anti oksian tinggi yang dapat mencegah kanker dan menyehatkan tubuh. Selain untuk kesehatan wortel juga baik untuk kecantikan kulit,Saya yakin produk ini sangat disukai oleh anak-anak dan kaum wanita.ujar Markiyat meyakinkan.

Dikatakannya, selain rasanya yang unik dan enak, produk mie hijau dan wortel merupakan makanan yang aman, dan bergizi. Semua produk mie khangen disajikan fresh, tampa bahan pengawet dan mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM MUI Provinsi Jawa Barat No 01091030870608. Disertakan pula Sertifikat bebas bahan pengawet dari Dinas Kesehatan Kota Depok P-IRT No 206327601270,Jadi mie khangen sangat aman dikonsumsi siapa saja dan kapan saja,ungkapnya.

Mantan Menteri Tenaga Kerja di Era Gusdur, Erman Suparno yang juga sebagai Pembina asosiasi pedagang mie bakso seluruh Indonesia ini mengatakan 20 persen dari UKM di Indonesia adalah pedagang mie bakso. Semuanya merupakan UKM yang mandiri dan telah memberikan kontribusi kepada bangsa dan Negara. Erman merasa salut dengan produk mie hijau ciptaan Markiyat yang memiliki kreatifitas tinggi. Mie hijau dan mie wortel merupakan makanan sehat dan halal,Jadi indikatornya Cuma satu, saya makan satu mangkok langsung habis beserta kuah-kuahnya,tutur Erman.

Ia mengatakan mie khangen ini bisa dijadikan contoh bagi pengusaha mie bakso yang lain agar dapat meningkatkan kreatifitas.Harus ada peningkatan seni dari mie dan baksonya. Misalkan bentuk baksonya seperti sosis,tandas Erman.(swd) 


http://www.harianpelita.com/read/22167/11/antar-daerah/ratusan-warga-tanjung-barat-nikmati-mie-khangen/

Launching Mie Khangen Tanjung Barat

Ratusan Warga Tanjung Barat Nikmati Mie Khangen


 

Jakarta, Pelita
Sedikitnya 500 warga Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan bisa menikmati mie sehat secara gratis dalam Lauching Gerai Franchise Mie Khangen ke 9 yang berada di samping gedung Aneka Tambang (Antam), Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/4).

Hadir dalam launching tersebut, mantan Menteri Tenaga Kerja Erman Suparno, Pemilik Franchise Mie Kangen, Markiyat, Camat Jagakarsa Beriansyah, Lurah Tanjung Barat, Satia SIP, Para pengusaha Mie Bakso yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Bakso se-Jabodetabek, serta ratusan warga sekitar.

Pemilik hak paten Mie Khangen, Markiyat dalam kesempatan itu meluncurkan konsep mie sehat yaitu mie khangen hijau dan wortel. Mie hijau adalah mie sehat berbahan dasar sayuran segar seperti sawi, katuk, bayam dan brokoli. Produk mie hijau ini dinilai baik karena aman dikonsumsi semua orang terutama anak-anak, ibu hamil, menyusui serta manula.Mie hijau ini sangat membantu mengurangi kolestrol karena mengandung serat tinggi . Sangat cocok pula bagi vegetarian,ujar Markiyat

Sedangkan mie yang terbuat dari wortel, kata Markiyat sangat bermanfaat karena mengandung vitamin A, anti oksian tinggi yang dapat mencegah kanker dan menyehatkan tubuh. Selain untuk kesehatan wortel juga baik untuk kecantikan kulit,Saya yakin produk ini sangat disukai oleh anak-anak dan kaum wanita.ujar Markiyat meyakinkan.

Dikatakannya, selain rasanya yang unik dan enak, produk mie hijau dan wortel merupakan makanan yang aman, dan bergizi. Semua produk mie khangen disajikan fresh, tampa bahan pengawet dan mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM MUI Provinsi Jawa Barat No 01091030870608. Disertakan pula Sertifikat bebas bahan pengawet dari Dinas Kesehatan Kota Depok P-IRT No 206327601270,Jadi mie khangen sangat aman dikonsumsi siapa saja dan kapan saja,ungkapnya.

Mantan Menteri Tenaga Kerja di Era Gusdur, Erman Suparno yang juga sebagai Pembina asosiasi pedagang mie bakso seluruh Indonesia ini mengatakan 20 persen dari UKM di Indonesia adalah pedagang mie bakso. Semuanya merupakan UKM yang mandiri dan telah memberikan kontribusi kepada bangsa dan Negara. Erman merasa salut dengan produk mie hijau ciptaan Markiyat yang memiliki kreatifitas tinggi. Mie hijau dan mie wortel merupakan makanan sehat dan halal,Jadi indikatornya Cuma satu, saya makan satu mangkok langsung habis beserta kuah-kuahnya,tutur Erman.

Ia mengatakan mie khangen ini bisa dijadikan contoh bagi pengusaha mie bakso yang lain agar dapat meningkatkan kreatifitas.Harus ada peningkatan seni dari mie dan baksonya. Misalkan bentuk baksonya seperti sosis,tandas Erman.(swd) 


http://www.harianpelita.com/read/22167/11/antar-daerah/ratusan-warga-tanjung-barat-nikmati-mie-khangen/

Sejarah Mie Khangen

Kesuksesan tidak datang begitu saja dari langit. Tetapi melalui impian dan cita-cita yang indah tentang sebuah keberhasilan dipadu dengan upaya dan kerja keras disertai harapan dan semangat juang yang tinggi serta niat ibadah. Lika-liku perjuangan tu melahirkan bulir-bulir keringat yang menetes disepanjang perjalanan dan menumbuhkan benih-benih kreativitas yang pada akhirnya berbuah manis (kesuksesan)
Dan Markiyat muda, seorang putra Gunung Kidul yang gigih dan tekun, telah melalui semua itu sejak bertahun-tahun lalu. Di usia mudanya ia pernah bekerja di sebuah perusahaan pembuat mie kering. Pengalaman itu begitu membekas dan menjadi guru bagi Marki, demikian panggilan akrabnya untuk membuka lahan usaha. Marki meyakini mie mempunyai pasar yang sangat baik. Tua muda menyukainya dan enak disantap setiap waktu. Penyajiannya juga bermacam-macam, bisa dibuat mie rebus, mie ayam, mie bakso atau mie goring. Tak ada yang tak menyukainya. Markiyat meyakini jika ditekuni maka usaha ini akan sukses dikemudian hari.
Memang untuk sekian kurun waktu Markiyat sempat melupakan dunia pembuatan mie, saat ia disibukan kuliah di Sastra UI hingga lulus di tahun 90-an. Marki pun sempat mencicipi dunia kerja kantoran. Kurang lebih 7 tahun ia bekerja di PErtamina, ia juga pernah bekerja di bidang perbankan dan perdagangan saham serta beberapa perusahaan swasta besar, salah satunya Indofood mie.
Tetapi belakangan marki berpikir lebih realistis, wiraswasta dibidang kuliner lebih menjanjikan ketimbang jadi karyawan. Lagi pula saat menjadi karyawan dibeberapa perushaan itu ia banyak belajar bagaimana menciptakan peluang usaha.
Berawal dari prediksi pasar yang baik dan perencanaan yang matang, Markiyat pun banting stir, menciptakan peluang kerja jauh dari kelilmuan yang didapatnya dikampus. Bermodalkan 5 juta rupiah yang dipinjamnya dari ibu, Marki memebranikan diri membuat industry mie ayam pangsit. Februari 2002, Marki memulai bisnis kulinernya. Kenapa pilihannya jatuh pada pembuatan mie?! Karena mie punya penggemar dari semua tingkat usia dan terlebih lagi Markiyat punya pengalaman matang disana, ia tahu betul seluk-beluk bisnis pembuatan mie, paham pemasaran dan kendalanya. Dengan begitu, ia dakan mampu mengeliminir kemungkinan gagal dalam bisnis ini. Apalagi ditunjang kemampuan manajemen yang baik yang telah dipelajarinya selama bekerja selama bekerja sebagai karyawan dibeberapa perusahaan.
Ternyata usaha industry mie banyak di Depok ini punya banyak pesaing, maka Markiyat harus putar otak membuat mienya punya kelebhan, yakni standar kualitas yang bisa dipercaya masyarakat. Dengan demikian konsumen akan lebih yakin menyantapnya.
“Mie kering produksi kami waktu itu menjadi mie kering pertama yang mendapat legalitas dari LPPOM MUI Propinsi Jawa Barat. Selain itu juga bersertifikat bebas bahan pengawet dari Dinas Kesehatan Kota Depok. Ujar Markiyat sedikit berpromosi.
Benar saja, terobosan tersebut berbuah kepercayaan. Konsumennya bertambah banyak. Sukses dalam penjualan mie kering, Marki pun melirik pasar lain yakni berjualan mie siap saji. Usaha ini pun mengalami sukses hingga Markiyat mampu memiliki tak kurang dari 80 gerobak mie ayam yang tersebar di Jabodetabek.
Tahun 2010, usaha Markiyat kembali menggeliat. Tak puas dengan armada mie ayamnya, lahirlah usaha mie khangen, kedai siap saji yang menyediakan beraneka menu berbahan dasar mie.
Kedai Mie Khangen yang pertama hadir di Jl. Merdeka, Depok Timur. Dalam empat bulan sudah hadir cabang kedua di Jl. Raya Bogor. Waktu itu omzet perhari untuk satu kedai bisa mencapai 4-5 juta, bahkan untuk sabtu-minggu bisa mencapai 8-10 juta perhari.